Dibalik Layar Smanda


Dibalik Layar Smanda


SMA Negeri 2 Pati adalah salah satu sekolah yang mendapat penghargaan sekolah adiwiyata di Kabupaten Pati. Dengan penghargaan yang telah diraih nya, SMA Negeri 2 Pati atau yang di kenal dengan Smandapa ini tidak diragukan lagi kebersihannya. Dari anak-anak, guru dan semua warga sekolah sangat memperhatikan lingkungan sekolah, karena sekolah ini menanamkan prinsip “Apabila kita bersahabat dengan alam, maka alam pun akan bersahabat baik dengan kita.” Seperti pernyataan yang telah dipaparkan oleh bu Nisviati –salah satu guru matematika di SMA Negeri 2 Pati yang sekaligus menjadi pembimbing dari salah satu pengembangan diri lingkungan hidup di Smandapa. Dengan prinsip inilah, masing-masing dari warga sekolah Smandapa sudah mempunyai kesadaran bahwasannya menjaga kebersihan lingkungan merupakan sebuah tanggung jawab masing-masing individu.
Dengan penghargaan yang telah didapatkan itu, Smandapa selalu mengupayakan supaya sampah tidak lagi terlihat di halaman sekolah. Juga, selalu mencari cara agar lingkungan Smandapa selalu terlihat asri dan sejuk dipandang. Karena warga sekolah percaya bahwa lingkungan yang asri akan menciptakan proses belajar mengajar yang mengasyikkan.
Lalu? Bagaimanakah cara untuk mewujudkan itu?
Smanda mempunyai berbagai cara untuk membuat lingkungan terlihat asri. Yang akan kami bahas dalam tulisan kali ini hanyalah salah satu dari sekian banyak upaya yang dicanangkan oleh smandapa untuk menciptakan lingkungan yang asri.
Baiklah, kalian tentu sangat penasaran kan? Oke, chek it out! Ikuti terus artikel ini sampai akhir.
Jadi, untuk mengupayakan supaya lingkungan sekolah selalu terlihat sejuk, asri, dan nyaman, smanda membuat organisasi yang bergerak dibidang lingkungan hidup yang disebut adiwiyata, dimana setiap kelas diambil 6 personil yang diangkat menjadi duta adiwiyata,yang tentulah tugasnya untuk menjaga lingkungan sekolah supaya tetap indah dan asri tanpa adanya sampah berserakan. Mereka yang telah dipilih menjadi seorang duta adiwiyata ini juga harus mengkoordinir teman-teman lainnya supaya mempunyai kesadaran untuk tetap menjaga lingkungan.
Sebenarnya, bukan hanya organisasi adiwiyata, ada lagi organisasi di smanda yang bertujuan untuk membuat dan menciptakan suasana nyaman, yaitu Saka Kalpataru. Namun, kami tidak akan membahas lebih lanjut mengenai saka kalpataru ini. Mungkin lain kali kami akan membahasnya lagi.
Nah, di Smandapa ini bukan hanya organisasi saja yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Ada satu lagi upaya smanda dalam meningkatkan kebersihan lingkungan, yaitu Smanda membentuk Pengembangan Diri yang dibuat untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan. Yaitu Pengembangan Diri Peduli Lingkungan Hidup atau yang biasa disebut dengan PD PLH oleh anak-anak Smandapa. Pengembangan diri ini begitu luar biasa menurut kami -tim jurnalistik. Karena, tugas mereka adalah membersihkan seluruh lingkungan sekolah, setiap hari kamis. Tepatnya pada saat jam pengembangan diri berlangsung.
Yang membuat kami tertarik untuk membuat artikel berbahan dari pengembangan diri ini yaitu, kami sangat kagum akan keihklasan dan ketulusan anak-anak untuk senantiasa membantu membersihkan lingkungan sekolah. Disini ternyata ada berbagai macam kegiatan, diantaranya yaitu, menyapu, menyirami bunga, berkebun, membuang sampah, membersihkan kandang hewan dan masih banyak lagi yang lainnya. Perlu diketahui saja bahwa di Smanda ini banyak sekali hewan yang dipelihara, diantaranya yaitu, monyet, burung dari berbagai macam jenis, ayam, kura-kura, ikan dan masih banyak lagi. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Smanda. Namun, meskipun ada berbagai macam hewan yang tentulah diikuti dengan banyaknya kandang, tidak membuat halaman Smanda terlihat kotor. Tetapi sebaliknya, inilah yang menambah keasrian dan kesejukan dari lingkungan sekolah. Disaat jam outdoor berlangsung, anak-anak seperti merasakan belajar di lingkungan yang bebas, karena bisa langsung melihat hewan-hewan mengelilingi mereka. Apakah itu mengganggu? Tentu saja tidak.
“Hewan-hewan itu menurut saya sangat tidak menganggu. Mereka malah menambah semangat dalam belajar. Karena hewan-hewan itu seperti mempunyai daya tarik tersendiri bagi kami. Sehingga pada saat jam pelajaran outdoor dilakukan, kami sangat senang karena bisa melihat hewan hewan berkejaran kesana-kemari dengan lucunya.” Penjelasan dari salah satu teman yang kami wawancara.
“Disekitar kandangnya juga terlihat cukup bersih. Yaaah, kami warga sekolah saling bahu membahu untuk menciptakan sebisa mungkin lingkungan sekolah agar selalu sejuk dan enak dipandang. Sebenarnya, bukan hanya bapak-bapak petugas kebun yang bertugas membersihkan lingkungan sekolah, tapi juga para siswa, guru dan karyawan. Terutama anak-anak yang terlibat dalam organisasi adiwiyata, saka kalpataru, dan tentulah anak anak PLH yang tergabung dalam PD PLH seperti saya.” Tambahnya.
Mereka, anak-anak PLH melakukan semua pekerjaan itu dengan rasa bangga.
“Saya sangat senang bisa mengikuti pengembangan diri yang satu ini.” Jelasnya lagi.
“Alasannya yaitu, saya bisa langsung berhubungan dengan alam. Dan saya juga bisa membantu untuk meringankan tugas dari bapak bapak petugas yang membersihkan sekolah.” Paparnya.
Dia pun menjelaskan bahwa sama sekali tidak malu dan begitu bangga mengikuti pengembangan diri ini.
“Untuk menjalankan semua itu, sama sekali saya tidak merasa malu, bahkan saat mengerjakan semua kegiatan ini, saya begitu bangga, karena saya bisa menunjukkan kepada teman-teman yang lain bahwa saya adalah salah satu anak remaja di Smandapa yang sangat mencintai alam dan ingin melestarikan alam. Kita ketahui bersama, bahwa jaman sekarang, sangat langka untuk menemukan anak-anak remaja yang bisa mencintai alam. Tetapi, di Pengembangan diri ini, saya dan teman-teman yang lain mampu membuktikan bahwa tidak sedikit anak remaja yang masih sangat memperdulikan tentang kelestarian alam sekitar.” Tuturnya.
Dengan fasilitas yang seadanya, tim PD PLH ini mampu mengolah lingkungan menjadi sebaik-baik lingkungan. Bahkan dari para pembimbingnya sendiri, kami sangat kagum dengan berbagai penyataan-pernyataan yang dipaparkan.
Bu Nasri dan juga bu Nisviati, misalnya. Dua ibu guru cantik yang begitu terkenal di SMA Negeri 2 Pati karena kelihaiannya dalam mengolah angka dan berbagai macam persoalan dalam matematika ini, ternyata juga sangat mahir dalam mengolah lingkungan menjadi sebuah pemandangan yang asri dan enak dipandang. Dua ibu guru cantik yang suka angka ini dengan kompak mengatakan bahwa PD PLH ini merupakan wadah untuk menjaga lingkungan dan menanamkan kesadaran tentang kebersihan lingkungan kepada remaja SMA Negeri 2 Pati.
Dengan tanggung jawab yang telah diberikan sekolah kepada dua ibu guru ini untuk menjadi pembimbing, tentu bukan hal yang mudah bagi beliau berdua. Namun, dari sorot mata mereka kami sudah bisa menangkap bahwa dua ibu guru mapel matematika ini sangat tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
“Ini merupakan suatu tugas dari sekolah untuk kami, mbak. Jadi apapun itu, kami dengan rasa tanggung jawab yang besar akan melaksanakan tugas itu. Terlebih lagi saat kami mendapat tugas untuk menjadi pembimbing PD PLH ini. Itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. Itu tandanya, kami dipercaya untuk membimbing anak-anak smanda supaya bisa mencintai lingkungan dengan cara merawatnya. Yaah, meskipun tidak banyak pelajaran yang kami berikan, namun setidaknya mereka bisa bersahabat lebih dekat dengan alam. Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, bahwa, apabila kita mampu menjalin persahabatan dengan alam, maka alam akan juga bersahabat baik dengan kita. Sehingga, semuanya tercipta aman, tentram, dan enak dipandang.” Kurang lebih seperti itulah beberapa kalimat yang disampaikan oleh bu Nisviati atau yang kerap di sapa bu Nis oleh anak-anak Smandapa.
Sedangkan untuk pembagian tugas, anak-anak PD PLH ini dibagi menjadi tiga kelompok bagian. Yaitu, pada bagian halaman belakang (dekat kandang monyet dan taman belakang), taman halaman tengah sekolah, dan taman halaman depan.
Seperti yang dikatakan oleh bu Nasri,
“Untuk pembagian nya sendiri sih kita bagi jadi tiga,mbak. Ada yang di taman belakang, taman halaman tengah, dan taman halaman depan. Kalo untuk anak-anaknya sendiri juga bergantian. Saumpama minggu ini si A dapet bagian di halaman belakang, bisa jadi minggu depan si A kebagian taman halaman depan. Tergantung pembimbingnya juga sih, mbak. Dan untuk pembimbingnya, alhamdulillah kita selalu kompak untuk urusan bagi tugas mengawasi anak-anak. Bukan hanya sekedar mengawasi, kita juga mengarahkan sekaligus langsung terjun dalam pengembangan diri ini. Seperti yang dikatakan bu Nis tadi, bahwa disini tugas kami adalah untuk mengarahan anak-anak remaja khusunya SMA Negeri 2 Pati supaya mempunyai kesadaran tinggi dalam hal mencintai alam sekitar.”
Dengan bahasa halus khas bu Nasri, beliau menjelaskan dengan sangat runtut dan jelas mengenai pembagian tugas. Lalu, bagaimanakah dengan konsekunsi bagi anak-anak yang bolos untuk mengikuti pengembangan diri?
“Kami terlebih dahulu akan menanyakan, apa alasan mereka tidak berangkat PD tanpa disertai keterangan yang jelas. Jikalau alasan yang diberikan kami rasa cukup masuk akal, maka tidak perlu adanya konsekuensi. Namanya manusia kan wajar ya, ada sedikit kesalahan, jadi kalau baru sekali dua kali masih bisa dimaklumi selagi dia mempunyai alasan yang logis dari ketidak hadirannya tersebut. Namun apabila ada salah seorang atau beberapa yang ketahuan sengaja tidak berangkat PD tanpa alasan yang jelas, maka kami tidak segan memberikan nilai kurang baik pada raport pengembangan dirinya.” Tambahnya lagi masih dengan nada khas yang tenang dari seorang bu Nasri.
Dua guru ini berpesan kepada kita semua untuk tidak mengenal kata lelah dalam merawat dan menjaga lingkungan sekitar, karena apabila lingkungan disekitar kita terjaga kebersihannya maka kita semua akan mendapat dampak baik yang ditimbulkan seperti halnya yang dilakukan oleh para warga smandapa dalam hal menjaga lingkungan sekolah tercinta ini.
Dapat kita ketahui bahwa Pengembangan Diri PLH ini sangatlah bermanfaat dan dapat dikatakan memiliki point yang lebih unggul daripada pengembangan diri yang lainnya karena sangat berdampak besar bagi sekolah dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.

Penyusun        :
1.     Auliya Nurul Faizah ( XI MIPA 7 )
2.     Dinta Alfiyanti Rahayu( XI MIPA 7 )
3.     Dwi Fitriani Amalia( XI IPS 1 )
4.     Lif Ani Shapira( XI MIPA 5 )
5.     Mayang Khoirunnisa R.’A ( XI MIPA 7 )
6.     Nandini Eliya Puja Anjely( XI MIPA 7 )
Tim Jurnalistik SMA N 2 Pati
-SMANDAPAFLASH

UPLOADED BY THOIF

0 comments: