PD Pencak Silat Ajarkan Keseimbangan Jasmani dan Rohani


smandapaflash@blogsport.com  Pencak silat menjadi salah satu bagian dari program pengembangan diri di SMA Negeri 2 Pati. Seperti siswa/siswi pengembangan diri yang lainnya, pengembangan diri pencak silat berlatih setiap Kamis sore, setelah jam pelajaran formal selesai. Biasanya saat berlatih mereka mengenakan seragam hitam-hitam.
Kegiatan dimulai dengan pemanasan terlebih dahulu, pemanasan yang biasa dilakukan yaitu melompat disertai dengan gerakan-gerakan tubuh yang dinamakan kuda kuda. Seperti gambar disebelah kiri setelah melakukan gerakan pemanasan dan kuda kuda siswa melakukan gerakan latihan menendang.

Sore itu puluhan siswa/siswi SMA Negeri 2 Pati berkumpul rapi di salah satu sudut sekolah. Selama belatih dan belajar gerakan, pukulan dan jurus, mereka dibimbing dan dibina oleh seorang pelatih.
Pelatih Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Suyanto mengaku, sudah membina PD Pencak Silat di SMA Negeri 2 Pati, sejak 2013 lalu. Dia mengatakan, di PD yang diampunya itu, selain materi gerakan, jurus dan senam pencak silat dengan mengolah mental dan fisik, juga mengajarkan kerohanian seperti bertata krama, sopan santun serta berbudi luhur. Semua diajarkan di situ, biar ada seimbang antara jasmani dan rohani. Walau di fisiknya dia bagus bisa bela diri, tapi dari sisi rohaninya dia tahu harus bagaimana bersikap, berbuat serta tahu yang baik tahu yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah,  katanya.
Suyanto yang juga pelatih pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengatakan, dari materi jasmani maupun kerohanian yang diajarkan itu, nantinya peserta harus bisa menggambarkan dan menuliskan sebagai materi baku. Materi baku itu nantinya, akan menjadi pegangan bagi peserta  pengembangan diri pencak silat untuk mengikuti uji kenaikkan tingkat. Dan setiap tingkatan setiap peserta akan mendapat gemblengan dan materi yang berbeda, dari siswa polos bersabuk hitam, jambon, hijau, dan sabuk putih kecil hingga akhirnya diwisuda resmi menjadi anggota perguruan silat PSHT. Disini juga ujian ada yang Kita ujikan, ada senam, ada jurus, senam, ada pasang, ada sambung atau tanding sparing sebagai uji kelayakan, bagaimana mereka menguasai jurus-jurus yang telah diajarkan. Kalau lulus pasti mereka naik kelas atau tingkat kalau ndak atau dia tidak layak ya tidak bisa naik tingkat, atau mengulang lagi nanti, katanya.
Banyak prestasi yang telah diraih para pesilat SMA Negeri 2 Pati hasil binaan PD Pencak Silat. Selalu meraih medali disetiap kejuaraan tingkat Kabupaten Pati, seperti POPDA, Bupati Cup maupun Bupati OpenPDB. Bahkan, menembus di tingkat karesidenan, hingga tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Untuk mendorong, Pelatih PD Pencak Silat SMA Negeri 2 Pati Suyanto mendorong peserta didiknya, dan warga SMA Negeri 2 Pati yang lainnya, untuk tetap semangat dalam belajar, pantang menyerah, rajin, mematuhi tertib dan nasehat orang tua, disiplin berolahraga. Jadilah orang yang mandiri, jangan cengeng itu saja. Jangan manja jangan cengeng itu motivasinya serta belajar dan belajar. “Mau ikut PD yang mana nggak masalah yang terpenting kalian harus sungguh-sungguh untuk mencari jati diri kalian itu saja dan lakukan yang terbaik,” pungkasnya.(●)


Tim Jurnalistik Smandapa:
Emmanuel Edo Wicaksana
Agustinus Dimas Prakoso
Aulia Zalfa Yasmin

0 comments:

Peran Pembina Menyongsong Paskibra SMAN 2 Pati


smandapaflash@blogspot.com –  Paskibra merupakan salah satu pengembangan diri (PD) yang ada di SMA Negeri 2 Pati dan masih berhubungan dengan organisasi HIKAMADA. Latihan Paskibra biasa dilaksanakan setiap hari Kamis bersama PD yang lainnya.

Prestasi yang diperoleh anak–anak Paskibra SMA Negeri 2 Pati tidak jauh dari campur tangan Kunardi atau yang sering dipanggil oleh Pak Kun, sebagai pelatih Paskibra di SMAN 2 Pati. “Saya melatih Paskibra di SMA Negeri 2 Pati ini sejak 2003, jika dihitung dari awal sampai sekarang, sudah 15 tahun,” katanya.
Banyak kesan yang dialami saat melatih peserta PD Paskibra, terutama bagi mereka yang baru bergabung. Penalaran dan pemahaman terhadap materi antara satu peserta dengan peserta lain berbeda. “Sering menghadapi anak-anak yang kadang kala susah dalam penangkapan materi/penalarannya kurang. Ada yang cepat dan juga ada yang lambat terhadap penangkapan teori yang saya berikan. Kalau yang cepat itu sekali bisa, kalau yang lambat itu lucu-lucu.” ujar Pak Kun panggilan akrab Kunardi, Pembina Paskibra.
Kunardi mengatakan, Paskibra SMA Negeri 2 Pati juga telah meraih prestasi terbaiknya. Sejak mengikuti lomba baris berbaris dan tata upacara sekolah pada 2003 hingga sekarang sering menjadi juara. “Dan selalu dapat juara 2 di tingkat Kabupaten Pati. Kalau Paskibra upacara bendera biasa, kita sudah sering ke tingkat provinsi maupun kabupaten. Terakhir itu, PASKIBRA nasional di Jakarta, yang mewakili Pati itu dari SMAN 2 Pati terakhir kali 2002 dan sampai sekarang belum ada lagi,” jelasnya.
Meski sering mendapat di tingkat kabupaten, Pembina Paskibra SMA Negeri 2 Pati, Kunardi  masih berangan-angan, dan berkeinginan agar peserta didiknya, mampu meraih juara di tingkat Provinsi Jawa Tengah bahkan tingkat nasional dan bisa tampil saat peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara.(●)
Tim Liputan:
1. Dyah Nur Pratiwi
2. Shelma Atira Dewi
3. Dherysha Auria Maysalluna
4. Fadhillah Alif Rachmatrya

0 comments: