Menulis Itu Susah? Siapa Bilang?

"Menulis itu susah!" Itulah ungkapan yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Banyak yang mengeluh menulis itu susah, membosankan dan sebagainya.
Dalam berbagai bidang profesi tehnik kepenulisan yang baik dibutuhkan. Contoh sederhana saja kita sebagai pelajar sering membuat laporan makalah dan sebagainya. Untuk itu tehnik kepenulisan merupakan sesuatau yang penting untuk dikembangkan.
Di SMANDAPAFLASH sendiri tehnik kepenulisan menjadi suatu yang penting karena dalam berbagai berita artikel semuanya berkaitan dengan menulis.
Nah, mari kita simak saja langsung artikel berikut "Menulis itu susah? Siapa bilang?
Otak manusia memang suka mengkritik. Lihatlah acara-acara televisi: Banyak sekali orang mengkritik terhadap keadaan. Itu bukan berarti buruk, bahkan pemikiran kritis itu bagus untuk memberi masukan pada yang kurang.
Namun bila membawa otak kritis kamu untuk menyalahkan apa yang baru Anda tulis, maka ini tidak bagus. Ia akan menghambat proses pembelajaran teman-teman. Ini akan memperlambat Kalian, terutama bagi penulis pemula.
Misalnya Kalian baru menulis satu paragraf, Kalian melihat beberapa kata atau satu kalimat yang tidak enak dibaca, lalu Kalian bilang dalam hati, “Ah… kalimat ini kurang tepat….” Sejurus kemudian Kalian arahkan pena kalian ke kalimat tersebut dan…. srat, sret, srot,… Kalian coret.
Kalian buat lagi kalimat baru sebagai pengggantinya. Dan Kalian melihat lagi terdapat kata yang kurang tepat pada kalimat lainnya, lalu Kalian coret lagi… srot, sret, srat…
Kalian menulis lagi paragraf berikutnya. Setelah itu Kalian baca. Dan juga Kalianrenungkan, Kalian resapi, Kalian nikmati,… Ternyata Kalian temui lagi kata atau kalimat yang kurang enak dibaca. Lalu Kalian coret lagi. Begitulah seterusnya dan seterusnya.
Alhasil, kalian pusing sendiri dan hampir stres. Kalian berkata dalam hati, “Mengapa aku sulit sekali menyelesaikan tulisanku?”
Apa Masalahnya?
Masalahnya adalah kalian terlalu ingin sempurna di awal. Padahal, kita tidak akan pernah sempurna melakukan sesuatu di awal. Tidak percaya?
Coba ingat-ingat di awal Kalian pelajar mengendarai sepeda motor, pasti sering jatuh bukan?
Ya, itu wajar karena Kalian baru pertama kali belajar. Lalu bandingkan dengan keadaan sekarang ketika Kalian sudah lancar bermotor, Kalian hampir tidak pernah jatuh, bukan? (kecuali Anda ugal-ugalan dan karena memang sedang nasibnya begitu). Nah, itu artinya Kalian harus salah dulu sebelum benar. Kalian harus banyak try and error dulu, baru Kalian bisa menemukan cara terbaik untuk bisa lancar bermotor.
Begitu juga dalam menulis, di awalnya Kalian akan merasakan susah sekali menulis. Namun bila Kalian sering mengulang-ngulang, bila Kalian rutin menulis setiap hari, pasti lama-lama akan mahir juga.
Masalahnya adalah, Kalian tidak mau membangun kebiasaan di awal. Kalian kurang mau menulis yang banyak dulu. Kalian hanya mau keliatan bagus di awal. Kalian ingin tulisan pertama Kalian langsung menjadi tulisan yang enak dibaca. Kalian ingin tulisan “Latihan” Kalian menjadi tulisan terbaik Kalian. Dan sayangnya anggapan seperti itu tidak pernah ada dalam kenyataan.
Untuk sampai pada kesuksesan dalam dunia penulisan, Kalian jangan berpikir sempurna dulu.
Kalian harus menulis yang banyak dulu, baru setelah kalian merasa cukup dan Kalian telah sampai pada tahapan “selesai”, barulah Kalian boleh mengedit tulisan Kalian.
Maksud Kami dengan istilah “selesai” adalah: setelah Kalian menulis yang banyak dan didalam hati, Kalian berkata, “Selesai”, barulah Kalian boleh istirahat sejenak dan mulai mengedit dan mengkritisi tulisan tersebut
Dan ingat, jangan cepat-cepat ingin selesai, padahal masih banyak lagi ide  yang bisa Kalian tulis. 
Yup, demikian dulu tips menulis kali ini. Semoga bermanfaat.
TIM JURNALIS SMA N 2 Pati
Dikutip dari : http://caramenulisbuku.com/menulis-itu-mudah/menulis-itu-mudah.htm
Dengan edit seperlunya

0 comments: