TEKS KEPENULISAN ARTIKEL HARI PAHLAWAN

Pahlawan yang Tak Dihargai Jasanya
            Bicara soal sekolah, pasti tidak terlepas dari guru. Guru seringkali disebut pahlawan karena jasanya yang mencerdaskan manusia. Tidak bisa dipungkiri, jika guru biasa disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Bukan tanpa alasan, guru disebut demikian karena tidak banyak guru yang mendapat penghargaan. Alasan ini semakin kuat, karena guru biasanya identik dengan orang yang merendah.
            Jika ditelaah lebih dalam, kepahlawanan guru menurut ajaran Islam, memiliki posisi yang sangatb tinggi. Maksud dari tinggi itu adalah tentang ilmu yang diberikan pahalanya akan terus mengalir selama ilmu yang diberikan oleh guru tersebut masih diajarkan kembali kepada orang lain.
            Namun, seringkali terjadi beberapa kasus di Indonesia terkait guru yang dilaporkan oleh muridnya kepada pihak yang berwenang. Bukan tanpa alasan, guru dilaporkan, karena melakukan kekerasan terhadap siswa. Tetapi beberapa guru menganggap jika kekerasan itu wajar diberikan kepada siswa yang “nakal” atau tidak tertib. Jika dibahas lebih dalam, topik tentang ini akan menjadi lebih menarik.
            Memang kekerasan itu merupakan hal yang kurang baik, namun siswa harus mengerti betapa pentingnya kekerasan yang diberikan oleh guru kepadanya. Ini tidak lain menyangkut tentang sifat dari siswa itu sendiri. Apabila siswa itu memiliki sifat dan sikap yang kurang baik atau bisa dibilang “nakal”, guru juga merasa kurang nyaman dengan adanya siswa tersebut katika mengajar, sehingga guru menjadi berkesan marah dan terkadang tidak segan untuk memaki bahkan menyakiti muridnya. Begitupun sebaliknya, apabila siswa itu memiliki sifat dan sikap yang baik, maka guru akan merasa nyaman mengajar, bahkan bercengkrama dengan siswa itu.
            Memang selama ini guru dianggap sebagai pekerjaan yang mulia, tetapi tahukah anda bahwa peran guru bagi siswa sangat penting. Tetapi dikarenakan beberapa faktor yang memungkinkan adanya perilaku siswa yang tidak hormat terhadap guru, antara lain
1.      Peraturan yang kurang ketat. Ini dimaksudkan sebagai kurangnya peranan peraturan dalam percaturan dunia pendidikan, dikarenakan faktor tertentu.
2.      Kurikulum yng semakin sulit dipahami. Sebenarnya apabila kembali mengacu pada pola pendidikan yang menerapkan kurikulum lama, maka peran siswa dan guru akan sama – sama aktif. Di samping itu, penerapan kurikulum yang sekarang dengan menuntut keaktifan siswa, sebenarnya kurang efektif dalam artian bahwa untuk siswa yang kurang mengerti dengan apa yang diajarkan bisa dijelaskan oleh guru. Jadi siswa juga bisa merasa nyaman dengan guru tersebut, sehingga akan tumbuh rasa hormat kepada guru dari siswa tersebut.
3.      Kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya menghormati guru. Sebenarnya, rasa hormat itu seharusnya mulai dipupuk sejak dini. Ketika siswa sejak kecil sudah diajarkan dan terbiasa untuk menghormati guru, maka sikap hormat itu akan tumbuh dan menetap dalam diri siswa itu.
4.      Kurangnya kontrol dari orang tua. Kontrol orang tua juga berperan penting dalam sikap siswa untuk menghormati guru sebagai pahlawan pendidikan. Orang tua seharusnya juga mengajarkan bahwa guru itu adalah pahlawan pendidikan bangsa.
5.      Pengaruh lingkungan sekitar. Dapat dikatakan bahwa lingkungan sekitar memiliki andil yang paling besar. Kalau dikira – kira bisa mencapai 75% dari semua faktor. Alasanya adalah seseorang akan meniru perilaku dari orang orang di sekitarnya. Jika lingkungan sekitarnya terbiasa untuk tidak menghormati orang lain, bagaimana siswa akan dapat menghormati guru.
Demikian beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap hormat sisw terhadap guru sebagai pahlawan pendidikan bangsa. Perlu ditegaskan kembali bahwa seorang guru adalah pahlawan dari pendidikan bangsa.
            Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi perilaku siswa yang kurang baik. Diantaranya, memberikan aturan yang ketat bagi siswa dengan menerapkan APPS (Angka Pendapatan Pelanggaran Siswa), atau dengan memberikan hadiah bagi siswa yang tertib, sehingga siswa lain akan berusaha meniru perilaku tertib siswa yang mendapat penghargaan itu.
      Yang jelas, guru boleh disebut pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi bukan berarti bahwa kita bebas untuk tidak menghargai jasanya. Semoga dengan adanya peringatan hari pahlawan ini, jasa guru makin dihormati sebagai pahlawan bangsa yang bergerak di bidang pendidikan, yang dapat mencerdaskan bangsa Indonesia agar lebih maju ke depannya.
                        Sekian artikel yang dapat saya buat, semoga bermanfaat dan apabila ada kesalahan kata atau kata kata yang kurang pantas, mohon untuk dimaafkan

Ahmad Ni'am Salim / X MIA 5 

0 comments: